Wednesday, October 22, 2008

Keberhasilan = Tuhan + usaha , bukan kepandaian

Hi teman-teman,

bukan sulap dan bukan sihir bahwa orang mulanya bodoh bisa menjadi berhasil berkat usahanya. saya mengalaminya saat ini. dan merasa jauh dibawah teman2 saya sekarang karena tidak menyadari apa arti kata "usaha" itu. dulu semasa SMP saya mempunyai banyak teman kurang pandai (diperhalus sedikit kata2nya), dan saya sendiri boleh dibilang rata-rata. Saat itu saya hanya berpikir. hmph.. "orang yang kurang pandai masa depannya tidak bagus.". Saat SMA pun saya selalu berpikir seperti itu dan menambahkan dengan adanya kepandaian dari dalam diri saya tidak perlu berusaha terlalu besar.

sayang akhirnya saya telat menyadari bahwa semua itu salah!. untuk teman2 yang masih sekolah atau kuliah, buang jauh2 pikiran itu. kita tidak akan tau masa depan. dan selama kita tidak tau bagaimana orang berusaha janganlah berpikiran negatif pada orang2 disekitar kita. mungkin mereka sekarang sedang mengamen di dalam bis. mungkin mereka sekarang susah mengerjakan PR di rumah, mungkin mereka sekarang sedang bersantai didepan komputer dan main game. tapi satu yang mau saya peringatkan : jangan pernah berpikiran negatif untuk mereka dan menganggap kita lebih baik. mereka bisa menyadari apa yang mereka buat, dan mungkin 1-2 tahun lagi mereka bisa sukses. Mengapa?. karena Tuhan yang mengatur hidup mereka dan usaha mereka sendirilah yang mengubah masa depan mereka.

saya mempunyai teman yang dulunya saat masih sekolah, memiliki kepandaian pas2an, sekarang sudah kerja dan gajinya diatas saya, bahkan wawasannya pun lebih banyak dari pada saya. saya juga mempunyai teman yang dulunya malas belajar disekolah namun sekarang sudah bisa membeli HP, saya sendiri sekarang tidak bisa." aneh?".. iya aneh. karena itu,
ingatlah sekali2. jangan meremehkan orang lain. ukur diri anda. jangan mengukur orang lain. malu rasanya bila orang yang kita ukur rendah dan tiba2 kedepannya nanti hidup mereka lebih baik dan lebih sukses dari kita.

Keberhasilan = Tuhan + Usaha Kita.

No comments:

PTC Indonesia